Sabtu, 01 Maret 2014
Setipa kita pasti pernah
terlibat pembicaraan tentang seputar jin. Entah itu hanya gurauan
belakang, sunguh-sungguh maupun hanya sebuah tema tidak serius
didalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, hal tersebut diawali karena
ada salah satu orang yang mengaku pernah melihat sosok jin.
Karena itu lah kali ini
saya akan membahas tentang masalah jin itu sebenarnya. Simak
baik-baik postingan saya kali ini.
Penciptaan jin
Dalam
Ensklopedia Islam Indonesia yang disusun Tim penulis IAIN Syarif
Hidayatullah, kata jin berasal dari kata janna, artinya menutupi,
merahasiakan atau melindungi.
Pengertian
jin,sebagaimana tersirat dalam Al-Qur'an , adalah makhlukhalus yang
tidak dapat dilihat oleh manusia sesuai dengan bentuk aslinya.
Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah dalam
surah Al-A'raf , ayat 27, “Sesungguhnya
ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka”.
Selain
itu yang jelas , beberapa ayat menyebutkan bahwa jin diciptakan Allah
swt , dari api. Di antaranya ; “Dan
Ia menciptakan jin dari nyala api”.(QS.
Ar-Rahman :15) ; “Dan
kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat
panas.” (QS.
Al-Hijr :27). Sedang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari
'Aisyah.r.a
Rassulullah saw. bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang
disifatkan bagimu.”
Beberapa
ulama menafsirkan perihal penciptaan jin dari api tersebut. Al-Qhadi
Abu Bakar ,
seperti dikutip Imam Jalaluddin
Suryuthi dalam
buku Luqatah
al-Marjan fi al-Ahkam al-Jahn mengatakan,”Asal
jin itu diciptakan dari api, tetapi kemudia mereka didinginkan ,
jisim mereka
dibuat kasar, dan diciptakan bagi mereka sifat-sifat lain , sehingga
mereka keluar dari sifat apinya. Atau Allah menciptakan mereka dari
beranekaragam bentuk , atau ciri yang bermacam-macam. Hanya
orang-orang tertentu yang dapat melihat mereka. Sedangkan orang yang
tidak diberikan penglihatan untuk melihat , tidak bisa melihat meeka.
Mereka adalah jasad yang lembut dan halus”.
Bahakan
dalam satu riwayat , Ibnu
Abbas r.a
berkata,”Ketika Allah menciptakan bapaknya jin, Samum yang
dijadikan dari nyala api – ia berkata.'Hai jin, mintalah apa yang
kamu inginkan!' Jin menjawab,' Kami berharap agar kami dapat melihat
manusia, tetapi kami tidak terlihat mereka , agar kami menghilang di
bawah tanah , dan kami tidak mati, dalam keadaan tua renta, melainkan
kembali muda dulu.”
Jin,
kehidupan dan perkembangbiakannya
Seperti
layaknya manusia, jin pun berkembangbiak dan beranak-pinak.
Namun,sesuai kodrat penciptaannya, hukum dan kodrat alam jin jauh
berbeda. Ia makan, minum dan bersenggama berdasarkan ketentuan yang
telah digariskan Allah swt, kepadanya. Tak aneh, bila jin juga butuh
hidup bermasyarakat, berkelompok dan berkeluarga sebagaimana lazimnya
manusia.
Bahkan lebih dari itu , golongan jinpun ada yang beribadah , ada
yang tidak, serta ada yang baik dan ada pula yang jahat. Jin yang
baik dan taat adalah jin muslim, sementara jin yang jahat disebut jin
kafir atau setan. Mereka ini nantinya, juga, akan dituntut
pertanggung jawaban amal ibadahnya di hadapan Allah swt.
Mereka beraanak pinak seperti layaknya manusia, bahkan kaum jin
jumlahnya bisa lebih banyak dari pada anak Adam. Perbandingannya pun
bisa jauh berbeda. Bila manusia melahirkan satu anak maka jin
melahirkan sembilan anak.
Ibnu
Abdil Barr, Ibnu Jarir , Ibnu al-Mudzir , Ibnu Abi Hatim, dan
Al-Hakim
meriwayatkan
dari Abdullah bin
Umar ,
ia berkata, “Allah membagi manusia dan jin menjadi sepuluh bagian,
sembilan diantaranya adalah jin dan satu bagian lagi manusia. Setiap
manusia melahirkan satu , namun jin melahirkan sembilan.”
Perkembangan
jin yang luar biasa ini ternyata membuat bangsa jin hidup dengan
aneka ragam bentuk dan rupa. Diantaranya mereka
ada yang pendek , ada yang panjang, ada yang merah ada yang coklat
dan putih. Bentuk mereka pun ada yang bagus , ada pula yang buruk.
Dan, sesuai dengan bentuknya yang asli, maka jin mempunyai kemampuan
untuk berubah bentuk sesuai yang mereka kehendaki.
Ia
bisa menjelma menjadi manusia dan bentuk-bentuk hewan seperti anjing,
kucing, ular dan yang lain-lainnya. Dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Thabrani,
Rasulullah
saw. Bersabda ;” Jin itu ada tiga macam: ada jin yang mempunyai
sayap dan terbang diudara, ada yang berbentuk ular , dan ada pula
yang menetap dan berpindah-pindah.”
Namun
menurut Dr.Umar
Sulaiman Al-Asyqar dalam
buku Rahasia Alam
Jin dan Syaitan dikatakan,
bahwa jin dan syaitan itu menampakan dirinya ditempat-tempat yang
sunyi , bekas-bekas reruntuhan , tempat-tempat najis , tempat-tempat
gelap, kebun, kuburan, dan lain-lainnya”
“Segala
yang ada di bumi akan lenyap musnah. Yang tetap hanyalah Dzat Tuhanmu
yang mempunyai keagungan dan kemuliaan,” demikian
Allah swt. Berfirman dalam QS. Ar-Rahman , ayat 26-27. Ayat tersebut
meneguhkan bahwa bangsa jin akan binasa sebagimana layaknya manusia.
Entah itu dalam proses kematian maupun ketika hari akhir kelak.
Namun,
dalam perjalanan kehidupan, umur jin bisa lebih panjang daripada umur
manusia. Sebagaimana yang dialami iblis, salah
satu jenis jin kafir yang merusak. Dari Abbas bahwa Rasulullah saw
pernah bersabda,”Sesungguhnya
waktu (umur) telah dilalui iblis , sehingga iblis itu menjadi tua
bangka kemudian ia kembali berumur 30 tahun lagi,”
Wallahu'alam bil shawab.
Demikian kesimpulan dari kajian yang saya ikuti, semoga ini bisa
menambah ilmu kita, dan memperbaiki Iman kita. Aamiin :)
0 komentar:
Posting Komentar