Haniful. Diberdayakan oleh Blogger.

Optimis is Me

RSS

Cara jin berkembangbiak


Sabtu, 01 Maret 2014

Setipa kita pasti pernah terlibat pembicaraan tentang seputar jin. Entah itu hanya gurauan belakang, sunguh-sungguh maupun hanya sebuah tema tidak serius didalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, hal tersebut diawali karena ada salah satu orang yang mengaku pernah melihat sosok jin.
Karena itu lah kali ini saya akan membahas tentang masalah jin itu sebenarnya. Simak baik-baik postingan saya kali ini.

Penciptaan jin
Dalam Ensklopedia Islam Indonesia yang disusun Tim penulis IAIN Syarif Hidayatullah, kata jin berasal dari kata janna, artinya menutupi, merahasiakan atau melindungi.
Pengertian jin,sebagaimana tersirat dalam Al-Qur'an , adalah makhlukhalus yang tidak dapat dilihat oleh manusia sesuai dengan bentuk aslinya.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-A'raf , ayat 27, “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”.
Selain itu yang jelas , beberapa ayat menyebutkan bahwa jin diciptakan Allah swt , dari api. Di antaranya ; “Dan Ia menciptakan jin dari nyala api”.(QS. Ar-Rahman :15) ; “Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr :27). Sedang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari 'Aisyah.r.a Rassulullah saw. bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan bagimu.”
Beberapa ulama menafsirkan perihal penciptaan jin dari api tersebut. Al-Qhadi Abu Bakar , seperti dikutip Imam Jalaluddin Suryuthi dalam buku Luqatah al-Marjan fi al-Ahkam al-Jahn mengatakan,”Asal jin itu diciptakan dari api, tetapi kemudia mereka didinginkan , jisim mereka dibuat kasar, dan diciptakan bagi mereka sifat-sifat lain , sehingga mereka keluar dari sifat apinya. Atau Allah menciptakan mereka dari beranekaragam bentuk , atau ciri yang bermacam-macam. Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat mereka. Sedangkan orang yang tidak diberikan penglihatan untuk melihat , tidak bisa melihat meeka. Mereka adalah jasad yang lembut dan halus”.
Bahakan dalam satu riwayat , Ibnu Abbas r.a berkata,”Ketika Allah menciptakan bapaknya jin, Samum yang dijadikan dari nyala api – ia berkata.'Hai jin, mintalah apa yang kamu inginkan!' Jin menjawab,' Kami berharap agar kami dapat melihat manusia, tetapi kami tidak terlihat mereka , agar kami menghilang di bawah tanah , dan kami tidak mati, dalam keadaan tua renta, melainkan kembali muda dulu.”

Jin, kehidupan dan perkembangbiakannya
Seperti layaknya manusia, jin pun berkembangbiak dan beranak-pinak. Namun,sesuai kodrat penciptaannya, hukum dan kodrat alam jin jauh berbeda. Ia makan, minum dan bersenggama berdasarkan ketentuan yang telah digariskan Allah swt, kepadanya. Tak aneh, bila jin juga butuh hidup bermasyarakat, berkelompok dan berkeluarga sebagaimana lazimnya manusia.
Bahkan lebih dari itu , golongan jinpun ada yang beribadah , ada yang tidak, serta ada yang baik dan ada pula yang jahat. Jin yang baik dan taat adalah jin muslim, sementara jin yang jahat disebut jin kafir atau setan. Mereka ini nantinya, juga, akan dituntut pertanggung jawaban amal ibadahnya di hadapan Allah swt.
Mereka beraanak pinak seperti layaknya manusia, bahkan kaum jin jumlahnya bisa lebih banyak dari pada anak Adam. Perbandingannya pun bisa jauh berbeda. Bila manusia melahirkan satu anak maka jin melahirkan sembilan anak.
Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir , Ibnu al-Mudzir , Ibnu Abi Hatim, dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Umar , ia berkata, “Allah membagi manusia dan jin menjadi sepuluh bagian, sembilan diantaranya adalah jin dan satu bagian lagi manusia. Setiap manusia melahirkan satu , namun jin melahirkan sembilan.”
Perkembangan jin yang luar biasa ini ternyata membuat bangsa jin hidup dengan aneka ragam bentuk dan rupa. Diantaranya mereka ada yang pendek , ada yang panjang, ada yang merah ada yang coklat dan putih. Bentuk mereka pun ada yang bagus , ada pula yang buruk. Dan, sesuai dengan bentuknya yang asli, maka jin mempunyai kemampuan untuk berubah bentuk sesuai yang mereka kehendaki.
Ia bisa menjelma menjadi manusia dan bentuk-bentuk hewan seperti anjing, kucing, ular dan yang lain-lainnya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Rasulullah saw. Bersabda ;” Jin itu ada tiga macam: ada jin yang mempunyai sayap dan terbang diudara, ada yang berbentuk ular , dan ada pula yang menetap dan berpindah-pindah.”
Namun menurut Dr.Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam buku Rahasia Alam Jin dan Syaitan dikatakan, bahwa jin dan syaitan itu menampakan dirinya ditempat-tempat yang sunyi , bekas-bekas reruntuhan , tempat-tempat najis , tempat-tempat gelap, kebun, kuburan, dan lain-lainnya”
“Segala yang ada di bumi akan lenyap musnah. Yang tetap hanyalah Dzat Tuhanmu yang mempunyai keagungan dan kemuliaan,” demikian Allah swt. Berfirman dalam QS. Ar-Rahman , ayat 26-27. Ayat tersebut meneguhkan bahwa bangsa jin akan binasa sebagimana layaknya manusia. Entah itu dalam proses kematian maupun ketika hari akhir kelak.
Namun, dalam perjalanan kehidupan, umur jin bisa lebih panjang daripada umur manusia. Sebagaimana yang dialami iblis, salah satu jenis jin kafir yang merusak. Dari Abbas bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,”Sesungguhnya waktu (umur) telah dilalui iblis , sehingga iblis itu menjadi tua bangka kemudian ia kembali berumur 30 tahun lagi,” Wallahu'alam bil shawab.

Demikian kesimpulan dari kajian yang saya ikuti, semoga ini bisa menambah ilmu kita, dan memperbaiki Iman kita. Aamiin :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: