Haniful. Diberdayakan oleh Blogger.

Optimis is Me

RSS

7 Tanda Matinya Hati



Saudaraku sekalian, muslimin maupun muslimah ada hal yang harus kita tau sekarang. Selayaknya orang beriman tentu kita harus mengetahui apa yang menjadai tanda matinya hati kita. Maka pada kesempatan saya kali ini, saya akan membagikan sebuah hasil review dari salah satu buku karangan “Muhammas 'athiyah” dalam bukunya yang berjudul “7 Tanda Matinya Hati”. Semoga hal ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Diantara tanda hati yang sakit adalah hamba sulit merealisasikan tujuan pencipta dirinya, yaitu untuk mengenal Allah , mencintai-Nya , rindu untuk bertemu dengan-Nya , kembali kepada-Nya, dan mempritaskan seluruh hal tersebut daripada seluruh syahwatnya. Akhirnya , hamba yang sakit hatinya lebih mendahulukan syahwatnya dari pada menaati dan mencintai Allah sebagaimana yang di firmankan Allah 'azza wa jalla yang artinya :”Terangkanlah kepadaKu tentang orang yang menjadi hawa nafsunya sebagai tuhannya, Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara diatasnya ?”.(QS.Al Furqan :43)
Beberapa salaf menafsirkan ayat ini dengan mengatakan , “Orang yang dimaksud dalam ayat tersebut dia yang senantiasa menunggangi hawa nafsunya , sehingga kehidupan yang dijalaninya didunia layaknya kehidupan binatang ternak, tidak mengenal Rabb-Nya “azza wa jalla, tidak beribadah kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya , sama seperti firman Allah ta'ala yang artinya , “Dan orang-orang kafir bersenang-senang didunia dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.”(QS.Muhammad : 12)
Pada akhirnya ,balasan sesuai perbuatan ,sebagaimana didunia tidak menjalani kehidupan yang diintai dan diridhoi Allah 'azza wa jalla, dia menikmati seluruhnya dan hidup menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat kepada-Nya, maka demikian pula diakhirat kelak, dia akan menjalani kehidupan yang tiada kebahagiyaan didalamnya , dirinya tidak akan mati sehingga terbebas dari adzab yang menyakitkan.
“Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah bahaya maut kepadanya dari segala penjuru, tetapi dia juga tidak mati , dan di hadapannya masih ada azab yang berat”(QS.Ibrahim :(17)
Diantara tanda hati yang sakit adalah pemiliknya tidak merasa terluka akibat tindakan-tindakan kemaksiatan sebagaimana kata pepatah,”tidaklah menyakiti,luka yang ada pada mayat . Hati yang sehat akan merasa sakit dan terluka dengan kemaksiatan, sehingga hal ini melahirkan taubat dan inabah kepada-Nya . Hal ini sebagaimana firman Allah ta'ala,”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila merka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah , maka ketika itu juga mereka melihat keslahan-kesalahanya”.(QS.Al A'raaf :201). Alah berfirman ketika menyebutkan karakter-karakter orang-orang yang beriman”Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiyaya diri sendiri, mereka akan ingat Allah, lalu memohon ampunterhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedang mereka mengetahui”(QS.Ali Imran :135).
Maksudnya adalah ketika mereka bermaksiat, mereka mengingat Allah, ancaman dan siksa yang disediakan oleh-Nya bagi pelaku kemaksiatan, sehingga hal ini mendorong mereka untuk beristigfar kepada-Nya . Penyakit hati justru menyebabkan terjadinya kontinuias keburukan seperti yang dikemukakan oleh al -Hasan ketika menafsirkan firman Allah yang artinya “Sekali-kali tidak demikian , sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”(QS.Al Muthaffifin:14)
Beliau mengatakan, “Hal itu (rahn) adalah dosa diatas dosa yang membutakan hati.Adapun hati yang sehat (salim) justru akan melahirkan perbuatan yang baik setelah dulunya berbuat buruk, melahirkan taubat setelah dulunya berbuat dosa”
Diantara tanda penyakit hati adalah pemiliknya tidak merasa risih dengan kebbodohannya terhadap kebenaran. Hati yang sehat akan mucul rasa resah saat muncul keraguan dalam hatinya dan dari berbaagai ketidaktahuan dari hal-hal yang menyimpang. Kebodohan merupakan musibah terbesar, sehingga seorang yang memiliki kehidupandidalam hati akan merasa sakit jika kebodohan bersemayan didalam hatinya. Sebagaiman ulama mengatakan,”Adakan dosa kemaksiatan kepada Allah yang lebih buruk daripada kebodohan?”.
Imam shal pernah ditanya, “Wahai abu Muhammad, adakah sesuatu yang lebih buruk daripada kebodohan?, Dia menjawab ,”Bodoh terhadap kebodohan”.Kemudian ada yang berkata ,”Dia benar, karena hal itu akan menutup pintu sama sekali”.
Diantara tanda penyakit hati adalah pemiliknya berpaling dari nutrisi hati yang bermanfaatdan justru beralih kepada racun yang mematikan, sebagaiman tindakan mayoritas yang berpaling dari Al-Qur'an yang dinyatakan oleh Allah sebagai obat dan rahmat dalam firman-Nya :”Dan kami turunkan dari Al- Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman...”(QS.Al Isra :82).
Mereka justru berpaling mendengarkan yang membunuh kemunafikan dalam hati, menggerakan syahwat dan mengundang kekufuran kepada Allah. Pada kondisi ini, hamba mendahulukan kemaksiatan karena kecintaanya kepada sesuatu yang dimurkai Allah dan rasul-Nya. Dengan demikian , mendahulukan kemaksiatan merupakan buah dari penyakit hati dan akan menambah akut penyakit tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,”Tidak beriman salah seorang diantaranya kalian, hingga diriku lebih dicintainnya daripada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia”.(HR.Bukhari dan Muslim)
Diantara tanda penyakit hati adalah pemiliknya condong kepada kehidupan didunia , merasa enjoy dan tentram dengannya, tidak merasa bahwa sebenarnya dia adalah pengembara dikehidupan dunia, tidak mengharapkan kehidupan akhirat dan tidak berusaha mempersiapkan bekal untuk kehidupannya kelak diakhirat sana.
Semoga Allah 'azza wa jalla melimpahkan dan mengkaruniakan kekuatan kepada kita untuk menghindari matinya hati kita nanti. Demikian yang dapat saya bagikan , semoga bermanfaat dan kita terhindar dari itu semua. Aamiin :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: