Haniful. Diberdayakan oleh Blogger.

Optimis is Me

RSS

Berbagi kisah di Blitar


1 HARIKU, KU BAGI DI BLITAR


Pagi ini terasa matahari bangun dengan malau-malu,jam di Hpku sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi,tapi sang surya masih enggan menampakkan sinarnya yang perkasa.Hari ini sesuai dengan jadwal dan kesepakatan kita kemaarin jum’at 24 januari 2014 kita akan berpetualang dikota kelahiran Ir.Soekarno yaitu kota Blitar. Sedari tadi kami semua telah bersiap-siap mulai dari mencuci, mandi, packing, dan tentunya sarapan.
Aku, kak Milang, dan kak Dina pergi ke warung makan untuk membeli makanan untuk sarapan kita dan juga camilan yahh buat nanti ngemil disana.Sekitar jam 07.00 kita semu telah bersiap-siap menunggu di depan gerbang.Menurut rencana,kita nantinya akan di jemput oleh Buleknya Alfi.Kita akan menuju kampung halamanya bersama-sama.Bulek bagiku adalah sosok wanita yang sangat baik.Sepanjang perjalanan kami yang menggunakan mobil Avanza di iringi dengan penuh suka ria, canda,dan tawa.
Perjalanan masih panjang tapi aku mulai merasakan mual.Mabuk adalah musuh terbesarku saat perjalanan.Gimana aku mau punya mobil bagus? Kalau aku saja tidak bias menikmatinya.Yahh,, dalam sekejap musuh besarku itu mengubah perjalananku yang tadinya menyenangkan menjadi sangat memusingkan kepalaku ini.Aku masih bisa bersyukur karena aku tak sampai muntah. Huuh,, bayangkan saja baigamana malunya diri ini jika hal itu terjadi.
Setelah melewati perjalanan yang sangat panjang,akhirnya kita semua tiba di rumah Alfi dengan selamat,tanpa kekurangan sesuatu apapun.Kita sampai sekitar jam 09.00 yah,, mungkin kita menghabiskan waktu di perjalanan sekitar 1,5 jam.Sampai disana kita beristirahat sejenakaku mulai kagum dengan tempat ini.Masih sangat asri mirip dengan desaku.Dengan pekarangan yang ditumbuhi pohon singkong dan juga pohon jambu biji.
Setelah kita berbenah dan merapikan diri juga tempat yang nantinya akan kita huni yaitu rumahnya Alfi.Makan siangpun sudah tersaji di meja makan,akhirnya kitapun makan siang bersama yang sebenarnya tak bias kita namakan makan siang karena lebih tepat adalah “brunch”.
Selesai makan kita menghabiskan waktu untuk membantu Bulek “ngedondom”.Yaah, Buleknya alfi adalah seorang pegawai pengrajin tas yang menggunakan teknik ndondom yang menjadi oleh-oleh khas kota Blitar.Tas dondoman ini nantinya akan dijual di tempat-tempat wisata seperti makam Ir.Soekarno.
Ngedondom dan sesekalai beristirahat adalah aktifitas kami disana sampai adzan magrib bergema.Setelah kami menunaikan sholat magrib kami pun melanjutkan aktifitas ngedondom dengan sesekali disambi dengan makan jajanan tahu bakar yang dibelikan oleh salah satu kerabat Alfi.Mereka semua adalah orang-orang yang sangat baik.Bahkan mereka menerima kami seperti keluarga sendiri.Semua berlangsung begitu saja sampai akhirnya Alfi merasakan sakit pada perutnya.
Dia terlihat sangat kesakitan,entah karena apa aku sendiripun tak mengerti,aku tak tau harus bagaimana melihat dia yang semakain kesakita membuatku sangat kuatir kepadanya.Ku paksakan dia untuk makan , tapi dia tak mau makan .Aku lalu merayunya untuk minum obat tapi rasa sakitnya tak kunjung sembuh.
Sampai akhirnya dia memintaku untuk menemaninya kerumah saudaranya untuk “take a dump” di sana.Layaknya seorang kaawan aku sangat kuatir kepada keadaannya.Aku melumuri tubah dan perutnya dengan minyak aku berharap itu sedikit mengurangi rasa sakitnya dan dapat menghangatkan tubuhnya.
Wajahnya terlihat sangat pucat,saat mata lentiknya itu mulai terpejam aku bersyukur. Setidaknya itu akan menghilangkan rasa sakitnya.Saat mungkin dia mulai terlelap , neneknya datang membangunkannya,neneknya meminta Alfi untuk tidur di rumahnya sendiri bukan di sini,di rumah saudaranya.Dengan tersisa aku yakin Alfi sangat malas untuk bangun,tapi neneknya terus memaksa Alfi.
Sesampainya di rumah Alfi langsung pergi kekamar untuk melanjutkan tidurnya.Aku masih melihatnya menahan rasa sakit.Aku melihat keruang tengah untuk melihat teman-temanku,mereka terlihat begitu pulas.Mungkin mereka kecapekan,aku berniat ikut tidur bersama mereka di ruang tengah.Tapi tiba-tiba Alfi keluar dari kamarnya dan memintaku untuk tidur bersamanya.
Saat pagi menyapa,kami semua langsung bergegas untuk bersiap0siap kembali pulang keasrama.Saat itu hari masih pagi mungkin sekitar pukul 06.00 WIB.Kita sempatkan untuk sarapan terlebih dahulu.Setelah sarapan selesai kak Milangmerasakan gatal pada beberapa bagian dari tubuhnya.Itu terlihat bengkak dan kemerah-merahan,mungkin itu karena alergi.Tak tahan dengan rasa gatalnya kak milang pun menggaruk-garuk tubuhnya sambil menangis.Belum habis dengan masalah Alfi,kini kak Milang pun hadir dengan penyakit baru.Aku dan kak Dina kebingungan harus bagaimana kami hanya bias mencoba melumuri tubuhnya dengan bedak pereda rasa gatal dan sambil menenangkannya.Setelah dia merasa lebih baik kami kembali bersiap-siap untuk pulang.
Setelah mobil yang sengaja Bulek sewa itu sudah siap semua langsung berkemas untuk pulang.Entah jam berapa saat itu yang pasti hari masih terlalu pagi.Samapai di tengah perjalanan Bulek berkata bahwa kita akan mapir sebentar di makam Ir.Soekarno.Seketika itu kami menjadi langsung senang karena kami di beri kesempatan untuk ziarah ke makam bapak plokamator Indonesia.
Sampai disana aku sedikit terkejut karena tempatnya sangat luas,malahan terlihat seperti taman.Yaah, aku bias maklum beginilah makam seorang tokoh besar di Indonesia.Semua orang dapat mengenang jasanya.Tak banyak yang kami lakukan di sana kami hanya berfoto-foto kemudian bergegas melanjutkan perjalanan pulang. Itulah pengalaman satu hariku di Blitar yang akan terus menjadi kenangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: